HAROKATUL IRTIDAD
gerakan pemurtadan
Hari ini ummat islam belum mampu tampil sebagai ummat terdepan yang memimpin peradaban dunia, padahal ummat islam adalah ummat yang terbaik, ( QS. Ali Imron [3] : 110) :
“Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah….”
Kalau
kita berkaca pada ayat di atas ternyata realita yang terjadi jauh dari
kenyataan, ummat islam adalah sosok ummat yang tertindas, dihinakan bahkan
ummat islam itu sendiri merasa rendah dan hina bila harus hidup dengan aturan
Islam itu sendiri, terkadang tak jarang kita mencibir orang yang mengamalkan
nilai-nilai islam dengan bahasa “kampungan, dah ga zaman, norak dsb”
Kemunduran
ummat ini ada dua faktor ; yang pertama : faktor internal “jauhnya ummat
islam dari al qur’an dan as sunnah, merasa rendah dengan Islam, tidak tsiqoh
pada Islam, gejala taqlid dengan semua yang datang dari barat, tafaruq/berpecah
belah, tertinggalnya dari ilmu pengetahuan dan tegnologi” dan yang kedua
faktor ; eksternal “kemunduran islam juga disebabkan oleh adanya serbuan
dahsyad dari musuh-musuh islam untuk menghancurkan islam dan umatnya, mereka
ingin agar ummat islam di seluruh dunia ini murtad dari agamanya, gerakan yang
mereka lakukan itu di sebut dengan gerakan pemurtadan (harokatul irtidad).
Harokatul irtidad, adalah
suatu gerakan yang terencana, terorganisir secara sistematik berusaha untuk
menghancurkan islam dan ummatnya. Keberadaan harokatul irtidad banyak di
ungkapkan di dalam al qur’an dalam beberapa ayat, dengan menunjukkan
kekuatan-kekuatan pokok/ asasi-nya yang meliputi ; Yahudi, Nasrani dan Musyrikin,
misalkan :
QS Al Baqoroh [2] : 120. “ Orang-orang Yahudi dan Nasrani
tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.
QS. Al Baqoroh [2] : 109. “ Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar
mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena
dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka
kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan
perintah-Nya [82]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu “.
[82]
Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi.
Bagi
meraka keberadaan ummat Islam di muka bumi ini, merupakan hal yang paling tidak
di sukai. Oleh karena itu mereka selalu berupaya untuk melenyapkan ummat islam
dari muka bumi, serta memurtadkan ummat islam dari agamanya. Permusuhan mereka
dengan ummat islam dan kaum muslimin di wujudkan dalam bentuk perang yang tidak
kenal henti (abadi) sampai seluruh kaum muslimin murtad dari agamanya. QS.
Al Baqoroh [2] : 217.
“ …. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai
mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya
mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia
mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya “.
Perang
yang mereka lancarkan adalah perang yang sesungguhnya, yaitu menggunakan
pasukan tempur, bunuh membunuh, serta menghancurkan seluruh sarana fisik yang
ada. Perang yang semacam ini akan selalu dilakukan, apabila mereka sanggup
untuk melakukannya. Adapun, jikala mereka merasa tidak mampu untuk melakukan
perang dalan arti sebenarnya, mereka tetap akan melakukan perang walau dalan
arti yang lain.
Dalam hal
ini, perang yang akan mereka lakukan adalah perang kebudayaan (perang
peradaban), perang dalam hal ini adalah untuk menghancurkan nilai-nilai budaya/
peradaban kaum muslimin dan juga perang untuk menghancurkan/ membunuh
kepribadian kaum muslimin. Perang untuk menghancurkan ideology, pola pikir,
moral, dan seluruh tata nilai islam serta semua system kehidupan kaum muslimin,
perang untuk menjadikan kaum muslimin takluk dan rela menjadi pengikut-pengikut
mereka.
Rasa
permusuhan terhadap kaum muslimin, dengan semangat perang dan penaklukan oleh harokatul
irtidad, telah melahirkan berbagai macam bentuk penjajahan di muka bumi (
Inagat semboyan Imperalis, yaitu 3G yang merupakan singkatan dari Glory
(kekuasaan), Glod (kekayaan), and Gospel (penyebaran misi injil). Penjajahan harokatul
irtidad terhadap kaum muslimin saat ini, meliputi penjajahan militer,
penjajahan pemikiran, budaya dan prilaku/ akhlaq.
Sehingga
ada dua konsep dari gerakan harokatul irtidad : yang pertama : Harbul
Asyakir (perang dengan kekuatan militer). Strategi perang ini dilakukan
oleh harokatul irtidad, bila mereka merasa mampumelakukanya. Umumnya hal
ini dilakukan terhadap kaum muslimin yang kondisinya lemah, minoritas, tidak
memiliki kekuatan senjata dan tidak memiliki pendukung/ sekutu militer. Adapun
bentuk perang yang dilakukan harokatul irtidad dengan kekuatan
militernya meliputi ; perang urat syaraf (gerakan intelijen) dan perang
berdarah (perang fisik).
Perang
urat syaraf ( Harobul A’shobi ); gerakan intelijen; mata-mata).
Dengan gerakan ini, mereka berupaya untuk menakuti ummat islam, membangkitkan
permusuhan dan kebencian manusia terhadap islam dan gerakan islam, sehigga
diharapkan gerakan kebangkitan islam dan upaya perlawanan kaum muslimin
terhadap mereka tidak mendapatkan dukungan ummat/ masyarakat. Perang
berdarah (Harbul damawiyah) ; pertempuran fisik. Dengan perang ini
mereka melakukan pembunuhan-pembunuhan jiwa kaum muslimin. Mereka melakukan pemenjaraan,
penganiyayaan dan pengusiran terhadap kaum muslimin yang di anggap membangkang
terhadap mereka. QS. Al Anfal [8] : 30.
“ Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy)
memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu,
atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya
itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya”.
Yang kedua
adalah Perang Peradaban : Perang peradaban/ budaya yang di lakukan orang-orang di luar islam
untuk menghancurkan seluruh tata nilai kaum muslimin beserta seluruh
peradabanya. Dalam perang ini, meraka menyerang kaum muslimin dengan
melontarkan berbagai pemikiran yang merusak pola pikir kaum muslimin. Dengan
rusaknya pola pikir kaum muslimin, diharapkan rusak pula tata nilai dan
kepribadian kaum muslimin.
Karena
perang peradaban ini menggunakan kekuatan pemikiran dan pengaruhnya, maka
perang ini juga di kenal dengan perang pemikiran/ ghozul fikri. Perang yang
dilakukan oleh harokatul irtidad dengan segala daya dan upaya agar kaum
muslimin hancur total. Sehingga dari dua konsep ini Perang militer yang dengan
kegiatan intelijennya membuat kaum muslimin hancur secara moral (hilangnya
keberanian), dan dengan Perang fisiknya membuat kehancuran fisik kaum muslimin
beserta seluruh sarana hidupnya. Sedangkan dengan perang pemikiran (ghozul
fikri), kaum muslimin dapat hancur pola pikir dan akhlaq perilakunya, hal
ini lah yang akan membuat kaum muslimin menuju kepada pemurtadan total dari
agama Allah SWT. Wallahu’alam bishowab.
Rahmat Fadila
www.rahmatfadila.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar