Sabtu, 31 Maret 2012


 DAMPAK ITTIBA'UL HAWA

Dampak nya terhadap para aktifis dakwah.

a.   Berkurang bahkan hilangnya ketaatan jiwa.

Allah tidak menjadikan dua hati dlam diri manusia, maka tidak mngkin menyatu antara taat kepada Allah dengan ketaatan kepada hawa nafsu.

a.           Hati menjadi sakit, kemudian mengeras dan mati.

Sesngghnya seorang mukmin jika berbuat dosa terjadilah bintik hitam di dalam hatinya, jika beratubat, mencabut dan meminta ampun,  bersihlah hatinya, jika dosanya bertambah bertambahlah bintik hitamnya, sehingga menutupi hatinya.

b.                     Meremehkan dosa dan pelanggaran.

Seorang mukmin melihat dosanya, bagaikan orang yang duduk di bawah gunung, yang dikhawatirkan menjathinya. Sedangkan ornag yang durhaka, melihat dosanya, bagaikan lalat yang terbang di depannya..

c.          Nasihat dan arahan tidak ada gunanya.

Orang yang mengikuti hawa nafsunya menjadi budak nafsunya. Dengan demikian ia tidak mungkin menerima dan mendapatkan manfaat dari nasihat dan bimbingan. Tidak ada baiknya suatu kaum jika mereka tidak saling menasihati.
"Jika mereka tidak menyambutmu. Ketahuilah bahwa mereka itu mengikuti hawa nafsu mereka."

d.        Bid'ah

Karena pengikut hawa nafsu cenderung memperhatikan eksistensi diri sendiri, ia tidak rela terhadap manhaj
Allah untuk merealisasikan kecenderungan tersebut. Maka tidak ada cara lain kecuali mencari manhaj yang sesuai dengan hawa nafsunya. Hammad bin Salamah berkata, "Syaikh mereka yang bertaubat, yakni Rafidhah bercerita kepadaku, 'Dulu jika kami berkumpul, kami mencari sesuatu yang bagus lalu kami jadikann hadits."
Bid'ah itu tersesat dan tersesat di neraka.

e.          Tersesat dari jalan yang lurus

Sebab orang yang mengikuti hawa nafsu berpaling dari sumber hidayah dan taufiq. Maka dari mana ia mendapatkan taufiq menuju jalan yang lurus.(Al-Jatsiyah: 23)

b.    Menyesatkan orang lain dari jalan yang benar

Bahasa hawa nafsu tidak hanya menimpa pengikutnya. Tapi juga menimpa orang lain
وَإِنَّ كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ
Dan sesngghnya banyak manusia yang menyesatkan dengan hawa nafsu mereka tanpa ilmu.
h.Masuk neraka sejelek-jelek tempat.
  فَأَمَّا مَنْ طَغَى(37) وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا(3
Adapun orang yang melampaui batas, dan mementingkan kehidupan dunia, maka sesungguhnya neraka jahim tempatnya.

Dampak-dampak Ittibaul hawa terhadap amal islami.

1.        Lemah bahkan hilangnya dukungan masayarkat pendukung.
Ketika amal islami dihinggapi orang yang mengikuti hawa nafsu, maka masyarakat akan kehilangan qudwah dan akan berdampak kepada hilangnya dkungan umat.

2.         Pecah atau robeknya kesatuan shof.
Mereka yang mengikuti hawa nafsu dalam barisan amal islami akan mengarah kepada pembangkangan terhadap qiyadah, hal ini akan menjadi smber perpecahan.

3.        Tidak mendapatkan dkngan dan pertolongan Allah.
Pertolongan Allah hanya akan diberikan kepada orang-orang yang berhak saja. Ahli maksiat tidak akan mendapatkan pertolongan Allah.

الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوْا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنْ الْمُنْكَرِ 

Orang-orang yang kami kokohkan di tas bmi ini, mereka yang menegakkan sholat, mennaikan zakat, menyuruh kepada kebaikan dan melarang kepada kemnkaran.
Ingatlah pesan umar terhadap Saad bin Abi Waqqos ketika akan berjihad di iraq : "Wahai Saad, janganlah engkau  terpukau dengan sebutan fulan paman Roslllah atau sahabatnya, karena Allah tidak akan menghapus maksiat denagn maksiat, namun Allah hanya akan menghapus kemaksiatan dengan amal salih. Dan sesungghnya tidak ada di antara Allah dan siapa pun karena pertimbangan nasab keculai dengan ketaatan. Manusia di sisi Allah yang berpangkat dan yang tidak, adalah sama.
Dalam surat yang ditulisnya kepada Saad dan pasukannya beliau menulis : "Sesungguhnya aku menyuruhmu dan pasukan yang bersamamu dengan taqwa kepada Allah, karena taqwa kepada Allah sebaik-baik bekal dalam menghadapi musuh, dan strategi yang paling jitu dalam menghadapi musuh. Aku perintahkan kepadamu dan orang yang bersamamu agar lebih waspada terhadap maksiat dari pada musuh,  karena dosa pasukan lebih menakutkan dari pada musuh itu sendiri. Dan sesunggiuhnya umat islam itu hanya akan menang karena maksiat yang dilakukan oleh musuh.,  kalau bukan karena itu kita tidak mngkin kuat…..



5.    SOLUSI MENGATASI ITTIBAUL HAWA.
·              Mengingat akibat-akibat  Ittibaul Hawa baik kepada aktifis dakwah atau kepada kerja dakwah itu sendiri.
·              Memutuskan diri dari pergaulan kalangan Ash habul Hawa, dan bergaul dengan orang-orang yang salih.
·              Mengenal Allah dengan pengenalan sesungguhnya.
·              Memperhatikan ash habul hawa, dengan nasihat, atau menampakkan contoh yang baik di hadapan mereka.
·              Mengikaji sejarah orang yang mengikuti hawa nafsu, baik dari umat ini atau umat yang lain.
·              Mengkaji sejarah orang-orang yang  telah bermujahadah mengatasi hawa nafsunya.
·              Mengingatkan ancaman terhadap orang yang cenderung kepada dunia.
·              Meminta pertolongan penuh kepada Allah.
·              Melakukan mujahadah dan pemaksaan berlepas diri dari hawa nafsu.
·              Mengingatkan bahwa ketenangan, kkebahagian dan kesuksesan, hanya terdapat di dalam mengikuti apa yang disyariatkan, bukan dalam mengikuti hawa nafsu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar